Menjadi Ayah & Ibu bagi adik-adiknya Tasripin Bocah Cilik 12 Tahun “Jadi Buruh Tani”

Sebuah cerita  diantara kisah lain yang kini tersentuh media dan beredar luas, yang membuat hati sangat tersentuh, dan cukup untuk merelakan  air mata menetes. Bagaimana tidak, disebuah rumah berukuran lima x enam meteran  ini di Dusun Pesawahan, Desa Gunung Lurah, Kecamatan Cilongok, Banyumas, tinggallah bocah cilik  Tasripin berumur 12 tahun bersama adik-adiknya Dandi (7), Riyanti (6) dan daryo paling bungsu.



Setelah ditinggal mati oleh ibunya Satinah (37) dua tahun lalu, muncullah masa kelam bagi empat bersaudara ini, terlebih saat ayah mereka Kuswito dan anak sulungnya Natim  pergi bekerja ke Kalimantan sebagai buruh, yang membuat  Tasripin harus siap dan mampu untuk mengurus ke tiga adik-adiknya. Sementara si Bungsu Daryo yang masih kecil dan belum tau apa yang sedang terjadi ini sering merengek-rengek semenjak ayah mereka pergi. Namun Tasripin selalu berusaha untuk dapat memberi yang terbaik bagi adik-adiknya ini, terbukti dari apa yang ia lakukan saat ini, dia rela menjadi buruh tani untuk mencukupi kebutuhan mereka sehari-hari, walaupun ayah mereka selalu mengirim uang belanja bagi mereka Rp.500.000; namun dirasa tidak cukup untuk mereka berempat,  hal inilah yang mendorong Tasripin untuk bekerja menjadi buruh yang digaji sekitar 10 ribuan untuk memundak gabah sejauh 1 Km, dan menjaga sawah selama 1 minggu Rp. 50.000.
Tak ayal berita ini terdengar oleh  TNI Komando Resor Militer 071 Wijayakusuma dan Komando Distrik Militer 0701 Banyumas  dan meluluhkan hati mereka yang kini membedah  rumah Tasripin hingga layak huni. Saat rumah mereka dibedah, keempat bocah ini diungsikan ke sebuah hotel merkea merasa senang terlihat senyuman dari bocah-bocah cilik ini dan memaparkan bahwa mereka baru kali ini pernah tidur di hotel.
Dengan tersebar luasnya berita Tasripin ini, banyak kalangan yang memberi bantuan kepada keluarga Tasripin ini, dan saat ditanyai Bocah yang putus sekolah di kelas  3 SD ini memaparkan “ saya sangat berterima kasih kepada masyarakat atas bantuan ini, sebenarnya saya sangat ingin sekolah, namun hal itu tidak mungkin karena saya harus mengurus adik-adik saya” dan dia juga menceritakan kerinduannya kepada Ayah mereka agar segera kembali bersama mereka dan membuka usaha dengan bermodalkan bantuan yang dia terima saat ini.
Rupanya Bapak RI 1 juga mendengar cerita tentang Tasripin ini dan membuatnya sangat iba terhadap bocah ini, terlihat dalam akun  twitter nya @SBYudhoyono menuliskan "Kisah Tasripin, Banyumas, usia 12 tahun, yang menjadi buruh tani untuk menghidupi ketiga adiknya sungguh menggores hati kita"

Presiden SBY dalam akun "Twitter"-nya, @SBYudhoyono, pada hari Kamis (18/4), menuliskan
 "Kisah Tasripin, Banyumas, usia 12 tahun, yang menjadi buruh tani untuk menghidupi ketiga adiknya sungguh menggores hati kita".


"Saya akan segera mengutus Staf Khusus saya, bekerja sama dengan Gubernur Jateng, untuk mengatasi persoalan hidup Tasripin"
 dan :
"Tasripin terlalu kecil untuk memikul beban dan tanggung jawab ini. Secara moral, saya dan kita semua harus membantunya"
Dengan adanya pemberitaan di media-media  kini Tasripin tertolong, namun itu masih sebagian kecil dari banyak kisah mengharukan yang belum tersentuh, semoga saja para Tasripin lainnya yang seharusnya tidak memikul beban seberat itu segera tertolong.