Kembali menjadi sebuah pertanyaan, apakah ini
hanya sebuah sensasi atau manuver politik baru, sungguh politik memang tak
terduga. Apakah Pesan instan antara Pak SBY sengaja di edarkan kepublik untuk
sesuatu hal, dan kenapa SMS kali ini begitu santernya dimedia? Patut untuk
dipertanyakan.
Bapak Susilo
Bambang Yudhoyono mengirimkan Pesan
Instan langsung kepada Wakil Ketua Dewan
Pembina Marzuki Ali, dengan tembusan para anggota Majelis Tinggi PD, para
menteri dari PD dan para Ketua DPD PD. Bahkan dalam pesan singkat itu terungkap
rasa kecewa SBY terhadap Marzuki.
Beginilah isi Pesan instan yang mempersoalkan manuver Marzuki Alie yang saat ini dituding sedang ingin menduduki kursi Ketua Umum Partai Demokrat yang saat ini sedang kosong.
Dalam SMS itu, yang juga beredar di kalangan pemburu berita, SBY seolah menempatkan Marzuki telah mengingkari kesepakatan tentang KLB PD. Hal ini mungkin dikarenakan pertemuan Marzuki Ali dengan jajaran pengurus DPD dan DPC Partai Demokrat.
Beginilah isi Pesan instan yang mempersoalkan manuver Marzuki Alie yang saat ini dituding sedang ingin menduduki kursi Ketua Umum Partai Demokrat yang saat ini sedang kosong.
Dalam SMS itu, yang juga beredar di kalangan pemburu berita, SBY seolah menempatkan Marzuki telah mengingkari kesepakatan tentang KLB PD. Hal ini mungkin dikarenakan pertemuan Marzuki Ali dengan jajaran pengurus DPD dan DPC Partai Demokrat.
Berikut adalah bunyi pesan singkat dariSBY kepada Marzuki :
Dari : Ketua Wanbin / MTP PD
Kepada : Waka Wanbin PD, Sdr. Marzuki Alie
Tembusan :
1. Para Anggota MTP
2. Para Menteri dari PD
3. Para Ketua DPD PD
1. Saya menerima informasi dari beberapa sumber bahwa Pak Marzuki Alie mengumpulkan para Ketua DPC PD di sebuah tempat di Jakarta. Informasi yang lain juga saya terima tentang hal itu, yang tidak patut saya ungkapkan di SMS ini. Saya khawatir kejadian Kongres PD 2010 terulang kembali, termasuk terjadinya kasus-kasus memalukan.
2. Saya tidak tahu apa yang menjadi agenda Pak Marzuki Alie di kala partai kita masih berada dalam cobaan seperti ini. Mengapa harus mengumpulkan lagi para Ketua DPC seperti itu. Sementara Pak Marzuki sudah bertemu saya langsung, dan berjanji menjaga situasi yang teduh berkaitan dgn KLB tanggal 30 Maret 2013 mendatang.
3. Saya ingatkan, siapa yang menciderai kepentingan partai hanya memenuhi kepentingan pribadinya, adalah yang akan menghancurkan partai kita. Ini peringatan saya.
4. Kalau demikian halnya, para Ketua DPD PD saya persilahkan bertanya kepada seluruh kader PD, apakah mau bersatu kepentingan partai, atau memilih utk mendukung kepentingan orang-seorang. Saatnya memilih.
5. Kalau para Ketua DPD PD tidak bisa berkomunikasi dgn para Ketua DPC PD, demi kepentingan PD, temukan saya langsung dengan para Ketua DPC PD.
Maunya apa ? Masih mau bersatu utk PD dan kepentingan Pemilu 2014 mendatang,
atau memilih memenuhi kepentingan orang-seorang. Saatnya pula memilih.
Maaf, sejak PD berdiri baru pertama kali ini saya mengatakan seperti ini.
Sudah cukup lama saya menahan diri. Sekarang tidak bisa lagi. Demi Partai
Demokrat yang kita cintai, saya akan mengambil segala risiko.
6. Berkali-kali kita bersepakat dan benar-benar mengerti bahwa KLB ini sesungguhnya tidak perlu terjadi. Ini boleh dikata KLB " kecelakaan ". Mengapa masih ada bermanuver ke sana ke mari.
6. Berkali-kali kita bersepakat dan benar-benar mengerti bahwa KLB ini sesungguhnya tidak perlu terjadi. Ini boleh dikata KLB " kecelakaan ". Mengapa masih ada bermanuver ke sana ke mari.
Dan Inilah SMS Balasan Marzuki Alie kepadaBapak Susilo Bambang Yudhoyono (SBY):
1. Bapak SBY yang sangat saya hormati, apakah komitmen saya selama ini tidak cukup membuktikan loyalitas saya dengan PD dan Bapak SBY.
2. Saya sangat sedih apabila saya diposisikan sebagai orang yang yang berseberangan dengan Bapak, padahal saya masuk ke partai ini dengan segala keikhlasan untuk mendukung bapak sejak 2003 sampai saat ini.
3. Memang beberapa waktu yang lalu, ada komunikasi saya dengan DPD dan DPC-DPC, menanyakan sikap saya dalam KLB.
4. Komunikasi ini berjalan normal dan biasa karena kedekatan saya dengan kader, sejak lama, tapi hanya komunikasi dengan telpon.
5. Memang ada beberapa yang datang ke Jakarta, tentu saya harus terima dengan baik di rumah, karena sejak dulu hubungan saya memang demikian. Saya memahami sekali bahwa dalam politik harus dibangun komunikasi untuk membangun kesepahaman.
6. Setelah pertemuan dengan Bapak di istana, saya sangat memahami situasi tersebut, ditambah pertemuan antara DPD dan MT di Cikeas saat terakhir.
7. Saya melaporkan bahwa mereka yang datang ke Jakarta saat ini, seperti yang bapak maksudkan adalah dalam rangka transit menuju Bali, karena pesawat ke Bali tidak mudah, maka saya bantu mereka tempat penampungan, sekaligus menyiapkan surat dukungan mereka, mendukung bapak SBY sebagai ketua umum sesuai kesepakatan Cikeas, karena saya sangat tahu, tidak semua DPD mampu mengendalikan DPC. Itu dilakukan oleh Pak Opat sendiri, dengan melaporkan perkembangan kepada Mas Ibas dan juga sudah memberikan info sebelumnya ke Ibu Ani.
8. Saat saya memutuskan berhenti sebagai Direktur BUMN dan 100% mengabdi di PD, pada pertemuan di Hotel Sheraton Bandara April 2004, dengan hormat saya memohon kepada bapak, apabila ada issue tentang saya mohon bapak klarifikasi dulu, karen adunia politik penuh dengan fitnah. Selama ini saya selalu pada posisi difitnah, saya sangat paham, saya mengerti bahasa tubuh, tapi karena saya ikhlas dan berserah diri kepada Allah, saya diam saja. Saya yakin kebenaran pasti akan menjadi pemenang
9. Begitu juga yang datang ke Bali lebih dulu dari waktu yang ditentukan OC dan tidak transit Jakarta, juga difasilitasi di hotel yg sederhana dekat acara ina Beach Bali. Rencananya Pak Opat akan mengajak mas Ibas menemui mereka setelah kumpul semua, agar tidak ada yang salah paham.
10. Semua itu dikerjakan Pak Opat sendiri, karena saya tetap bekerja dan dua hari ini sudah di Bali, sidang parlemen asia pacific dengan CSO dan malam ini dinner dengan Bapak, rencana besok setelah pembukaan HLP, saya kembali ke jakarta karena ada tugas penting. Jadi tidak ada kesempatan ketemu dengan DPC-DPC atau DPD.
11. Mohon maaf bapak, sms bapak yang edarkan seolah saya penjahat / penghianat PD, membuat saya merasa tidak berguna di PD, seolah saya yang merusak PD. Padahal sejak Saya sebagai sekjen selalu menjaga marwah PD dengan bekerja lurus, dan tidak peduli siapapun, itu yang membuat masalah hubungan saya dengan Ketum walaupun secara pribadi saya tetap baik dan menghormati beliau sebagai senior, dan saya bertanggung jawab karena saya sebagai campaign master beliau di Kongres I Bali.
12. Kongres di Bandung, bukan saya melanggar perintah Bapak, tapi saya tahu bahwa kita akan menghadapi situasi seperti saat ini dan sekarang semua terbukti. Sama seperti Kongres I Bali, saya mengusung HU tdk direstui Ibu, tapi itu pilihan terbaik sebagai partai baru, tidak boleh orang lain yg bisa merusak hubungan dengan Bapak sebagai Pendiri PD, karena Politik sangat Jahat, itu yang saya maknai selama ini.
13. Apa yang saya lakukan adalah terbaik untuk PD dan Bapak, tidak ada keinginan pribadi saya, karena saya sudah sangat bersyukur dengan diberikan amanah saat ini.
Mohon maaf Bapak, situasi ini membuat saya sangat sedih, mungkin ada kata yg salah. Wass MA
Lalu yang menjadi pertanyaan, Siapakah yang pertama kali yang mengedarkan SMS ini ke publik dan apakah ini juga termasuk manuver politik, hingga begitu santernya beredar Pesan instan ini??? Kita patut mempertanyakannya.